Minggu, 27 Maret 2016

✿ Mencicipi ‘Bakso Rasa Soto’ Khas Pemalang, Jawa Tengah.



[Tempat Kuliner di Indonesia]
Mencicipi ‘Bakso Rasa Soto’ Khas Pemalang, Jawa Tengah.

Bakso dikenal masyarakat Indonesia sebagai kuliner berbentuk bulat. Namun, di Pemalang, Jawa Tengah, bakso daging dipotong kecil-kecil dan disajikan menyerupai soto. Sebelum disajikan, daging sapi terlebih dahulu direbus bersama dengan bumbu-bumbu yang sudah dihaluskan, seperti kemiri, merica, bawang putih dan jahe.

Kemudian, bakso disajikan di dalam mangkuk yang sudah terisi irisan daging, daun bawang, tomat, dan mie suun. Bakso daging khas Pemalang disajikan bersama lontong dan kerupuk. Salah satu warung yang menyajikan menu bakso daging di Kota Santri ini adalah warung milik Kusyati, yang berada di Pertigaan Jebed, Taman. 

Meski terbilang kecil, warung Kusyati tak pernah sepi pembeli. Untuk menikmati semangkuk bakso, Kusyati mematok harga yang relatif murah, yakni Rp12 ribu. Jika pembeli makan dengan lontong, kerupuk dan minuman, harga menjadi Rp 20 Ribu. Warung bakso daging milik Kusyati dalam sehari mampu menghabiskan 15 kg daging sapi.

"Dinamai bakso daging karena jaman dulu belum ada bakso yang berukuran bulat. Ini resep turun temurun sejak 1965," jelas Kusyati saat dijumpai di warungnya. Penggemar bakso daging bukan hanya dari daerah setempat. Budiharto, yang berasal dari Tegal, rela menempuh perjalanan yang lumayan jauh hanya demi mencicipi bakso daging di warung Kusyati.

"Sengaja saya jauh-jauh datang dari Tegal, demi untuk menikmati bakso daging ini. Enak sekali dinikmati saat masih panas, dagingnya empuk dam memiliki rasa yang khas," ujar pria 40 tahun ini.


Ya Allah... semoga yang membaca artikel ini :
¤ Muliakanlah orangnya… Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan... Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya… Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah… Yang laki2 entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid… Bahagiakanlah keluarganya… Luaskan rezekinya seluas lautan… Mudahkan segala urusannya… Kabulkan cita-citanya… Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji… Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar. Aamiin ya Rabbal'alamin.

“Bila kau tak tahan lelahnya belajar maka kau harus tahan menanggung perihnya kebodohan” (Imam Syafi’i)

 


Minggu, 20 Maret 2016

✿ 80 kg Kulit Ayam Goreng Ludes Dalam 3 jam, di Jalan Mangga Raya, Depok.


[Tempat Kuliner di Indonesia]
80 kg Kulit Ayam Goreng Ludes Dalam 3 jam, di Jalan Mangga Raya, Depok.

Kalau dibilang Depok terkenal dengan kota kuliner, itu memang benar. Apapun jenis makanan ada di sini. Apalagi di jalan utama Margonda, hampir separuh bangunan yang ada disitu berubah menjadi kawasan kuliner, tidak heran bila Sabtu dan Minggu jalan Raya Utama yang menghubungkan Jakarta dan Bogor ini tingkat kemacetannya sangat parah. Mobil terparkir sepanjang jalan, karena tidak semua restoran atau rumah makan di situ mempunyai lahan parkir yang memadai.

Jenis makanan di Depok sangat beragam, mulai dari makanan tradisonal hingga makanan mancanegara. Mulai dari emperan toko, sampai mal. Tapi jangan salah, makanan enak tidak mesti selalu ada di jalan-jalan utama. Kadang makanan yang diusung dengan gerobak dorong pun menjadi pilihan favorit, terutama di kalangan anak-anak muda.

‘Ayam Babe goreng’, misalnya. Hanya dengan menggunakan gerobak dorong yang mangkal di pertigaan Jalan Mangga Raya dengan Jalan Delima Raya Depok 1 dekat lapangan RW. Walaupun berdagang hanya menggunakan gerobak, tapi mampu menarik minat para pecinta kuliner untuk mencicipi makanan yang ada dibalik gerobak itu.

Ayam goreng yang dikenal dengan sebutan ‘Ayam Goreng Babe’ ini sebenarnya hanya menjual ayam goreng potongan dan sate, seperti sate usus, sate kulit, dan sate rampela. Tapi soal rasa? Luar biasa banget dan pastinya pas banget dilidah. 

Yang khas justru di sambalnya yang nggak akan pernah bisa ditemuin di tempat lain. Jam operasionalnya pun hanya dari pukul 17.00-20.00 WIB. Setelah itu, tutup karena sudah habis.

Selain rasanya yang enak, harganya pun sangat ramah kantong dan wajar banget, dan pastinya terjangkau banget dengan kantong para pelajar dan mahasiswa. Harganya satu tusuk kulit, ampela, dan usus hanya Rp 2.000. Ayam goreng hanya Rp 6.000, kecuali sayap hanya Rp 3.000. 

Menurut Abud (60), atau yang kerap disapa dengan panggilan Babe ini para konsumen lebih tertarik dengan sate kulitnya yang khas dari ayam babe ini. "Favorit kulit ayam. Anak-anak cenderung kalau mau makan nggak nanyain ayamnya, justru malah nanyain kulit," ujar laki-laki parubaya ini. Setiap harinya babeh bisa menghabiskan 20 ekor ayam dan 80 kg kulit ayam. 

Untuk pemilihan ayam dan kulitnya, Babe sangat selektif memilih yang masih segar agar tidak mengecewakan pelanggan dengan menyajikan makanan yang sudah bau atau sudah tidak segar. "Saya berpikir saya berdagang tidak untuk sementara. Jadi saya ingin konsumen bisa datang dan datang lagi ke tempat ini," ujarnya.

Babe mengawali usaha sejak 2006, tapi karena kurang beruntung, dia mencoba perantauan ke kota lain dengan dagangan yang sama. Jatuh bangun ia membangun usaha demi untuk memenuhi kebutuhan keluarga. 

Tidak lama kemudian Babe kembali ke Depok untuk membulatkan tekat membuka usaha ini. "Dengan niat, kesabaran, dan ketekunan serta punya tekat dan keyakinan, saya berpikirnya masa orang maju saya nggak maju sih. Jiwa semangat, jangan mengeluh, yang penting nawaitu yang baik. Jangan sampai kita punya pikiran yang nggak bagus," tukasnya.

Kini, selang dua tahun berdiri bisnis ayam goreng Babe ini booming di Depok dan sangat terkenal di kalangan anak muda. Ayam goreng Babe kini sudah memiliki dua cabang, di Jalan Mangga dan Jalan Siliwangi. Dan pastinya sudah mengasilkan omset yang lumayan, sekitar Rp 5 juta per harinya.



Ya Allah... semoga yang membaca artikel ini :
¤ Muliakanlah orangnya… Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan... Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya… Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah… Yang laki2 entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid… Bahagiakanlah keluarganya… Luaskan rezekinya seluas lautan… Mudahkan segala urusannya… Kabulkan cita-citanya… Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji… Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar. Aamiin ya Rabbal'alamin.

“Bila kau tak tahan lelahnya belajar maka kau harus tahan menanggung perihnya kebodohan” (Imam Syafi’i)


Sabtu, 19 Maret 2016

✿ Rahasia Mi Ayam Tumini, Sehari Laku 700 Mangkuk.




[Tempat Kuliner di Indonesia]
 Rahasia Mi Ayam Tumini, Sehari Laku 700 Mangkuk.

Sekilas dari luar warung mie ayam Tumini di Jalan Imogiri Timur, Umbulharjo, Yogyakarta seperti warung mie ayam biasa. Namun dari luar terlihat berderet panjang sepeda motor parkir depan warung.

Menurut Eko, juru parkir warung mie ayam dalam sehari ada sekitar 400 motor parkir di depan warung yang terletak di utara terminal Giwangan ini. "Sehari bisa 450-an motor di sini biasanya sampai jam 5 paling malam jam 7," ujar Eko, Rabu (16/3/2016).

Triyanto, karyawan warung ini, mengatakan jika warumg mie ayam Tumini ini sudah ada sejak tahun 1990. Dalam sehari bisa menjual mie ayam sebanyak 700 mangkuk. "Sehari bisa 500-700 mangkuk. Kalau ayamnya habis ya sudah tutup. Tergantung ayamnya," papar Eko.

Triyanto mengatakan, setiap hari warungnya buka mulai pukul 10.00 Wib. Namun jam tutupnya bisa bervariasi antara jam 6 petang. Seringnya warungnya tutup sekitar pukul 16.00 wib. "Ga ada hari libur. Setiap hari buka. Buka dari jam 10.00-sampai jam 18.00 tapi biasanya jam 4 atau 4.30 sudah habis," imbuh Eko.

Salah satu pelanggan, Yulianti, mengatakan 'Mi Ayam Tumini' ini berbeda dengan lainnya. Perbedaan itu terletak pada kuah dan bumbunya yang sangat kental dan kuat. Sehingga ia rela jauh-jauh datang demi menikmati semangkuk mi. "Bumbunya kental kalo yang lain itu biasa ini kayak kari ayam. Kalo yang kayak gini ya disini doang. Kalo rasa mi mungkin hampir sama dengan yang lain," ujar Yuli.

Yulianti menyebut ia sering datang ke warung ini bersama teman-temannya. Ia mengaku mengenal mi ayam Tumini saat diajak teman kerjanya. Sejak saat itu ia seperti ingin selalu menikmati mi ayam ini. "Sebulan sampai lima kali ada lah. Pas pengin aja. Soalnya jauh juga rumahnya di Maguwoharjo," ujarnya.

‘Mi Ayam’ Tumini tampak berbeda pada tampilan pertamanya. Kuah yang memenuhi mi ayam terlihat sekali sehingga hampir mienya tidak terlihat. Mi yang ditawarkan terasa lebih besar dari mi biasanya.  Ketika dimakan rasa yang ditawarkan cenderung bervariasi antara rasa manis dan gurih bercampur. Jika ditambah sedikit sambal maka rasa akan menjadi bertambah pedas terasa di lidah.



Ya Allah... semoga yang membaca artikel ini :
¤ Muliakanlah orangnya
¤ Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan
¤ Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya
¤ Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah
¤ Bagi yang laki2 entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
¤ Bahagiakanlah keluarganya
¤ Luaskan rezekinya seluas lautan
¤ Mudahkan segala urusannya
¤ Kabulkan cita-citanya
¤ Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji
¤ Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar.
Aamiin ya Rabbal'alamin.

“Bila kau tak tahan lelahnya belajar maka kau harus tahan menanggung perihnya kebodohan” (Imam Syafi’i)



 
;