Kabupaten
Tulungagung merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa
Timur, Indonesia. Tulungagung terkenal sebagai satu dari beberapa daerah
penghasil marmer terbesar di Indonesia, dan terletak terletak 154 km barat daya
Kota Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur. Perlu kamu ketahui, Tulungagung
juga ternyata punya banyak tempat kuliner yang seru dan enak.
Buat pecinta bakso, kamu bisa coba ‘bakso
kikil’ yang ada di Pojokan Pasar Sore
tepat di depan pintu masuk Stasiun Kereta Api Tulungagung. Rasa baksonya enak,
kenyal dan gurih, buat kamu yang kebetulan sedang berkunjung ke Tulungagung,
mungkin sayang kalau kamu sampai melewatkan bakso kikil yang satu ini.
Lokasi : Pojokan Pasar Sore tepat di depan pintu masuk Stasiun Tulungagung.
Harga : Rp. 10.000.
Menu : Bakso Kikil.
Lokasi : Pojokan Pasar Sore tepat di depan pintu masuk Stasiun Tulungagung.
Harga : Rp. 10.000.
Menu : Bakso Kikil.
Sumber : ceritaperut.com
※ Ya Allah... semoga yang membaca artikel ini :
¤ Muliakanlah orangnya… Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan... Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya… Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah… Yang laki2 entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid… Bahagiakanlah keluarganya… Luaskan rezekinya seluas lautan… Mudahkan segala urusannya… Kabulkan cita-citanya… Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji… Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar. Aamiin ya Rabbal'alamin.
¤ Muliakanlah orangnya… Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan... Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya… Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah… Yang laki2 entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid… Bahagiakanlah keluarganya… Luaskan rezekinya seluas lautan… Mudahkan segala urusannya… Kabulkan cita-citanya… Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji… Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar. Aamiin ya Rabbal'alamin.
“Bila kau tak tahan lelahnya belajar maka kau
harus tahan menanggung perihnya kebodohan” (Imam Syafi’i)